Nikita
Khruschev merupakan pemimpin ketiga yang memimpin Uni Soviet. Sebelumnya Uni
Soviet telah dipimpin oleh Lenin lalu digantikan Stalin ketika Lenin wafat. Setelah
memerintah Uni Soviet selama 30 tahun akhirnya Stalin wafat karena menderita
sakit. Hingga akhirnya datanglah kesempatan kepada Nikita Khruschev untuk
memimpin Uni Soviet. Pemerintahan Khruschev merupakan gerbang perbaikan dari
pemerintahan Stalin atau yang lebih dikenal dengan Destalinisasi. Banyak sekali
perbaikan dan perubahan yang dilakukan Khruschev. Pada awal pemerintahannya dia
melalukan upaya demokratisasi kehidupan sosial politik dengan melakukan
penghentian penyelidikan “Kasus Dokter”, pembebasan tahanan politik yang terlibat
dalam “Kasus Mingrels”, memberantas sistem komando administrasi-birokrasi
dengan kebijakan penghentian praktek pengkultusan figur Stalin. Selain itu
Khruschev juga menghapus sistem Gulag yang merupakan bentuk represi fisik
maupun psikis bangsa Rusia. Banyak sekali yang menentang kebijakan yang
dilakukan Khruschev salah satunya datang dari beberapa petinggi partai seperti
G.M. Malenkov, V.M. Molotov, dan L.M. Kaganovich dengan menuduh Khruschev telah
melakukan pelanggaran prinsip “Kepemimpinan Kolektif” dan membentuk pahamnya
sendiri. Namun upaya mereka mengalami kegagalan karena lebih banyak petinggi partai
yang mendukung Khruschev dan ketiga orang tersebut dikeluarkan dari
pemerintahan.
Pada
saat kepemimpinan Khruschev hubungan Uni Soviet dengan negara-negera Eropa,
Asia dan bahkan Amerika Serikat terjalin dengan baik. Khruschev juga pernah
mencanangkan koeksistensi damai yang berkaitan dengan NATO. Pada saat itu Uni
Soviet telah membentuk Pakta Warsawa untuk mengimbangi kekuatan NATO.
Khruschev
terpaksa mundur sebagai pemimpin Uni Soviet pada bulan Oktober 1964. Setelah
kemundurannya pemerintahan Uni Soviet dipimpin oleh Kosygin dan Komite Sentral
Partai Komunis Soviet dipimpin oleh Leonid Brezhnev. Kosygin melakukan
reformasi ekonomi. Namun reformasi tersebut mengalami kegagalan karena tidak
tercapainya kemajuan ekonomi masyarakat perdesaan, namun yang terjadi adalah
urbanisasi sehingga ekonomi perdesaan menjadi lemah.
Brezhnev melakukan Dekhruschevisasi dalam bidang politik.
Kubu konservatif kembali menguat. Sistem birokrasi Rusia diperkuat dan semboyan
“Masyarakat Sosialis Matang”. Pada masa pemerintahannya terjadi stagnasi di
bidang ekonomi dan politik. Hal ini yang menimbulkan munculnya semangat oposisi
di kalangan masyarakat. Brezhnev membuat kebijakan luar negeri yang
konservatisme dan melalukan hegemoni Soviet terhadap negara-negara yang
termasuk kubu sosialis. Upaya penyebaran hegemoni komunis ini Brezhnev
mendukung gerakan rezim “progresif” di seluruh dunia dan juga menegaskan kebijakan
“koeksistensi damai”. Brezhnev melakukan tindakan nyata berupa perbaikan
hubungan dengan RRC yang memburuk pada tahun 1950, mengirim persenjataan ke
Vietnam untuk mendukung kekuatan komunis dan juga mengirimkan tentara beserta
teknisi militer. Brezhnev dengan sangat terpaksa mengizinkan negara-negara yang
tergabung dalam Pakta Warsawa untuk melakukan pinjaman kepada negara barat
karena kepailitan ekonomi yang terjadi di Uni Soviet.
Pada era kepemimpinan Yuri Andropov pada tahun 1982- 1984
terjadi perubahan dan juga pada kepemimpinan sesudahnya yakni Konstantin
Chernenko pada tahun 1984-1985. Namun perubahan tersebut tidak memberikan
pengaruh yang besar mengingat waktu kepemerintahan mereka yang terbilang
singkat.
Mikhail Gorbachev merupakan pemimpin Uni Soviet yang
termuda. Ia terkenal dengan kebijakannya yakni Glasnost dan Perestroika.
Kebijakan yang dibuatnya itulah yang membuat Uni Soviet menjalin hubungan
dengan negara-negara lain dengan baik. Uni Soviet berubah 180 derajat dari
negara yang hanya mementingkan penyebaran komunis menjadi negara yang
memerhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Banyak perjanjian yang dibuatnya, tiga
diantaranya mengenai pengurangan dan penghapusan senjata pemusnah massal dan
senjata konvensional yang ditandatangani dengan Amerika Serikat. Namun, ketika
pemerintahanya organisasi Pakta Warsawa yang dulu dibuat oleh Uni Soviet runtuh
karena ia mempertahankan prinsipnya. Di bidang ekonomi pemerintantah melakukan
perluasan independensi perusahaan-perusahaan negara dan memperkuat sektor
koperasi. Mengizinkan kepemilikan pribadi dan privatisasi dengan program
‘Ekonomi Pasar’. Di bidang budaya, seni, dan ilmu pengetahuan berkembang pesat.
Munculnya karya sastra, musik, keagamaan. Semua bisa masyarakat lakukan secara
terbuka. Akan tetapi, pada masa akhir pemerintahannya terjadi kudeta sehingga
ia mengundurkan diri sebagai presiden Uni Soviet dan Uni Soviet pun akhirnya
runtuh.
Sumber:
Fahrurodji,A.2005.Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar
Sejarah dan Latar-belakang Budaya:Pengantar: Rachmat Witoelar;edisi:1. Jakarta:Yayasan
Obor Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar