Selasa, 25 Maret 2014

Uni Soviet Setelah Stalin

         Nikita Khruschev merupakan pemimpin ketiga yang memimpin Uni Soviet. Sebelumnya Uni Soviet telah dipimpin oleh Lenin lalu digantikan Stalin ketika Lenin wafat. Setelah memerintah Uni Soviet selama 30 tahun akhirnya Stalin wafat karena menderita sakit. Hingga akhirnya datanglah kesempatan kepada Nikita Khruschev untuk memimpin Uni Soviet. Pemerintahan Khruschev merupakan gerbang perbaikan dari pemerintahan Stalin atau yang lebih dikenal dengan Destalinisasi. Banyak sekali perbaikan dan perubahan yang dilakukan Khruschev. Pada awal pemerintahannya dia melalukan upaya demokratisasi kehidupan sosial politik dengan melakukan penghentian penyelidikan “Kasus Dokter”, pembebasan tahanan politik yang terlibat dalam “Kasus Mingrels”, memberantas sistem komando administrasi-birokrasi dengan kebijakan penghentian praktek pengkultusan figur Stalin. Selain itu Khruschev juga menghapus sistem Gulag yang merupakan bentuk represi fisik maupun psikis bangsa Rusia. Banyak sekali yang menentang kebijakan yang dilakukan Khruschev salah satunya datang dari beberapa petinggi partai seperti G.M. Malenkov, V.M. Molotov, dan L.M. Kaganovich dengan menuduh Khruschev telah melakukan pelanggaran prinsip “Kepemimpinan Kolektif” dan membentuk pahamnya sendiri. Namun upaya mereka mengalami kegagalan karena lebih banyak petinggi partai yang mendukung Khruschev dan ketiga orang tersebut dikeluarkan dari pemerintahan.
Pada saat kepemimpinan Khruschev hubungan Uni Soviet dengan negara-negera Eropa, Asia dan bahkan Amerika Serikat terjalin dengan baik. Khruschev juga pernah mencanangkan koeksistensi damai yang berkaitan dengan NATO. Pada saat itu Uni Soviet telah membentuk Pakta Warsawa untuk mengimbangi kekuatan NATO.
Khruschev terpaksa mundur sebagai pemimpin Uni Soviet pada bulan Oktober 1964. Setelah kemundurannya pemerintahan Uni Soviet dipimpin oleh Kosygin dan Komite Sentral Partai Komunis Soviet dipimpin oleh Leonid Brezhnev. Kosygin melakukan reformasi ekonomi. Namun reformasi tersebut mengalami kegagalan karena tidak tercapainya kemajuan ekonomi masyarakat perdesaan, namun yang terjadi adalah urbanisasi sehingga ekonomi perdesaan menjadi lemah.
            Brezhnev melakukan Dekhruschevisasi dalam bidang politik. Kubu konservatif kembali menguat. Sistem birokrasi Rusia diperkuat dan semboyan “Masyarakat Sosialis Matang”. Pada masa pemerintahannya terjadi stagnasi di bidang ekonomi dan politik. Hal ini yang menimbulkan munculnya semangat oposisi di kalangan masyarakat. Brezhnev membuat kebijakan luar negeri yang konservatisme dan melalukan hegemoni Soviet terhadap negara-negara yang termasuk kubu sosialis. Upaya penyebaran hegemoni komunis ini Brezhnev mendukung gerakan rezim “progresif” di seluruh dunia dan juga menegaskan kebijakan “koeksistensi damai”. Brezhnev melakukan tindakan nyata berupa perbaikan hubungan dengan RRC yang memburuk pada tahun 1950, mengirim persenjataan ke Vietnam untuk mendukung kekuatan komunis dan juga mengirimkan tentara beserta teknisi militer. Brezhnev dengan sangat terpaksa mengizinkan negara-negara yang tergabung dalam Pakta Warsawa untuk melakukan pinjaman kepada negara barat karena kepailitan ekonomi yang terjadi di Uni Soviet.
            Pada era kepemimpinan Yuri Andropov pada tahun 1982- 1984 terjadi perubahan dan juga pada kepemimpinan sesudahnya yakni Konstantin Chernenko pada tahun 1984-1985. Namun perubahan tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar mengingat waktu kepemerintahan mereka yang terbilang singkat.
            Mikhail Gorbachev merupakan pemimpin Uni Soviet yang termuda. Ia terkenal dengan kebijakannya yakni Glasnost dan Perestroika. Kebijakan yang dibuatnya itulah yang membuat Uni Soviet menjalin hubungan dengan negara-negara lain dengan baik. Uni Soviet berubah 180 derajat dari negara yang hanya mementingkan penyebaran komunis menjadi negara yang memerhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Banyak perjanjian yang dibuatnya, tiga diantaranya mengenai pengurangan dan penghapusan senjata pemusnah massal dan senjata konvensional yang ditandatangani dengan Amerika Serikat. Namun, ketika pemerintahanya organisasi Pakta Warsawa yang dulu dibuat oleh Uni Soviet runtuh karena ia mempertahankan prinsipnya. Di bidang ekonomi pemerintantah melakukan perluasan independensi perusahaan-perusahaan negara dan memperkuat sektor koperasi. Mengizinkan kepemilikan pribadi dan privatisasi dengan program ‘Ekonomi Pasar’. Di bidang budaya, seni, dan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Munculnya karya sastra, musik, keagamaan. Semua bisa masyarakat lakukan secara terbuka. Akan tetapi, pada masa akhir pemerintahannya terjadi kudeta sehingga ia mengundurkan diri sebagai presiden Uni Soviet dan Uni Soviet pun akhirnya runtuh. 

Sumber:
Fahrurodji,A.2005.Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar-belakang Budaya:Pengantar: Rachmat Witoelar;edisi:1. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar